Stabat, (Diskominfo)
Para santri diharap dapat semakin vokal untuk menyuarakan hidup damai, serta menekan lahirnya konflik di tengah – tengah keragaman masyarakat Indonesia. Sehingga mempertegas peran santri sebagai “Pioner Perdamaian“.
Amanat tertulis mentri agama RI yang disampaikan Bupati Langkat H Ngogesa Sitepu SH, saat memimpin upacara hari santri yang diperingati pada 22 oktober 2018 lalu, bertempat di Halaman Kantor Kemenag Kab Langkat, Stabat, Rabu (31/10).
Selanjutnya H Ngogesa menerangkan,dahulu perjuangan kaum santri secara nyata memberikan andil besar bagi terbentuknya dan terjaganya Negara Kesatuan Repubelik Indonesia (NKRI). Oleh karen itu pringatan hari santri harus dimaknai sebagai upaya memperkokoh segenap umat beragama, agar saling berkontribusi mewujudkan masyarakat Indonesia yag bermartabat, berkemajuan , berkesejahteraan, berkemakmuran dan berkeadilan.
“Sehingga sejalan dengan tema peringatan hari santri tahun ini yaitu ‘bersama santri damailah negri,”tuturnya.
Tema ini, kata Bupati, juga bermaksud sebagai upaya untuk mengakat isu perdamaian, sebab kondisi bangsa Indonesia saat ini, sedang menghadapi berbagai persolan, seperti maraknya hoaks, ujaran kebencian, polarisasi kekerasan, hingga terorisme.
Untuk itu, Bupati sangat mengharapkan, agar santri dan elemen umat islam yang belajar kepada orang -orang pesantren , dapat mencurahkan energinya dalam ragka menjaga keutuhan dan persatuan masyarakat, di tengah situasi saat ini yang penuh dengan berbagai fitnah.
Selepas ucapara hari santri, Bupati Langkat ditempat yang sama menyempatkan diri, untuk memberihkan arahan dan bimbinganya.
Bupati mengatakan, agar para santri berbangga sebab menempuh Pendidikan di pondok pesanteren , karena dipesanteren membentuk karekter kaum muda, yang bukan hanya berilmu akan tetapi juga berakhlak.
“Teruslah belajar dengan sungguh – sungguh dan tekun, buat bangga orang tua dan bangsa ini,”ujarnya.
Untuk para pimpinan pondok, sambung Bupati, baik para kiyai, ustadz-ustadzah serta seluruh pengajar , agar terus memberikan ilmunya, sehingga pondok pesantren tetap menjadi primadona dan pemecah masalah, bagi terwujudnya generasi bangsa yang berilmu dan beriman.
“Harapan saya, segala sesuatu yang telah diperbuat untuk kebaikan pondok pesantren , dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan, khususnya kualitas keilmuan para lulusan pondok , terutama dalam hal penguasaan sains dan teknologi.
Selanjutnya Bupati Langkat memberikan tatangan kepada 5 orang santri untuk memberikan dakwa singkat, yang mampu diberikan uang saku.
Pada peringatan hari santri tersebut juga dilakukan penandatangan deklarasi gerakan anti radikalisme dan hoaks, dilanjutkan acara pertunjukan karnaval yang ditampilkan seluruh pesantren di Langkat.
Turut hadir Sekdakab Langkat dr H Indra Salahudin MKes MM, ketua DPRD Langkat Surialam SE, Bupati Langkat terpilih Terbit Rencana PA SE, Unsur Forkopimda, Kakan Kemenag Langkat beserta seluruh jajaran dan staf, para pengasuh dan pendidik pondok pesanteren, para tokoh pendidik, tokoh agama/pemuda dan pimpinan ormas islam dan hadirin sekalian.(Diskominfo)