Stabat -
Bupati Langkat H. Syah Afandin, SH, memimpin Upacara Peringatan Hari Bela Negara ke-77 Tahun 2025 yang digelar di halaman Kantor Bupati Langkat, Senin (22/12/2025). Peringatan ini menjadi momentum penting untuk meneguhkan kembali semangat bela negara melalui kepedulian sosial dan kontribusi nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Upacara tersebut diikuti Wakil Bupati Langkat Tiorita Br. Surbakti, SH, Sekretaris Daerah Kabupaten Langkat H. Amril, S.Sos, M.AP, para Asisten dan Staf Ahli Bupati, Kepala Perangkat Daerah, pejabat eselon II, III, dan IV, pejabat fungsional dan struktural, serta peserta upacara yang terdiri dari ASN dan non-ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Langkat.
Dalam kesempatan itu, Bupati Langkat membacakan Amanat Presiden Republik Indonesia yang menekankan bahwa makna bela negara saat ini tidak hanya diwujudkan melalui perjuangan fisik, tetapi juga melalui kehadiran negara dan masyarakat dalam membantu sesama, khususnya bagi saudara-saudara sebangsa di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang tengah menghadapi bencana alam.
Dalam amanat tersebut disampaikan bahwa bela negara masa kini tercermin dari sikap peduli, menjaga persatuan, serta memperkuat solidaritas kebangsaan. Presiden juga mengingatkan peran historis Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat dalam perjalanan Republik Indonesia. Aceh dikenal sebagai “Daerah Modal” perjuangan kemerdekaan, Sumatera Utara sebagai pusat perlawanan rakyat Medan Area, dan Sumatera Barat, khususnya Bukittinggi, sebagai tempat berdirinya Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) yang menyelamatkan keberlangsungan pemerintahan pada masa kritis.
Melalui peringatan Hari Bela Negara ke-77 ini, Bupati Langkat H. Syah Afandin, SH, mengajak seluruh ASN dan masyarakat Kabupaten Langkat untuk menumbuhkan cinta tanah air sesuai dengan peran masing-masing, mulai dari menjaga lingkungan, memperkuat ketahanan ekonomi keluarga, bijak dan tangkal hoaks di ruang digital, hingga aktif berkontribusi dalam pembangunan daerah.
Ia menegaskan bahwa semangat bela negara harus terus hidup dan menjadi bagian dari sikap serta tindakan sehari-hari dalam menghadapi berbagai tantangan bangsa.
Upacara peringatan Hari Bela Negara ke-77 ditutup dengan seruan “Salam Bela Negara” sebagai simbol komitmen bersama untuk mewujudkan Indonesia yang kuat, maju, dan berdaya saing, dengan masyarakat sebagai kekuatan utama bangsa.(ikp/kominfolangkat).